Brojo Lintang :(Belamcanda chinensis (L.) DC.)
Sinonim : Belamcanda punctata Moenich. Pardanthus chinensis (L.) Ker. Gawl.
Familia : Iridaceae.
Brojolintang |
Ciri Ciri :
- Semak yang tegak dengan akar rimpang yang merayap engan tinggi antara 1 -1,5m.
- Daun jelas 2 baris, dengan pangkal yang membelah berbentuk pelepah tinggi, bentuk garis atau lanset yang miring warna hijau kebiruan, bertepi transparan, yang terendah 30-60 kali 2-4 cm, yang tinggi kecil dan agak berjarak.
- Batang bercabang hingga berbentuk malai rata, hanya pada ujung batang ada bunganya.
- Seludang bunga kecil, berbunga 6-12. Anak tangkai bunga 2-4 cm, tidak rontok.
- Daun tenda bunga berkuku, memanjang, panjang 2,5-3,5 cm, dari luar kuning dengan tepi oranye, dari dalam oranye dengan noda merah tua; 3 yang terluar yang terbesar, pada pangkalnya ada alur madu yang ungu tua.
- Bakal buah berparuh pendek.
- Tangkai putik lebih panjang dari pada benang sari, tidak bercabang lagi.
- Buah di Jawa jarang berkembang, memanjang, persegi 3 beralur, pecah menurut ruang berkatup 3, tinggi 12 cm.
Bagian yang Digunakan : Akar.
Nama Daerah
- Brojo lintang, Jamaka, suliga (Sunda)
- Semprit, wordi (jawa)
- Karimenga kulo, katna, ketep, ketew, kiris (minahasa)
Nama Simplisia : Belamcandae chinensidis Radix; Akar Brojo Lintang.
Sifat Khas : Pahit, mendinginkan, dan agak beracun.
Khasiat : Anti inflamasi, antipiretik, ekspektoran, stomakik, dan purgatif.
Penyakit yang dapat diobati :
- Asma.
- Batuk.
- Napas dan mulut bau
- Pencernaan tidak baik
- Radang amandel.
- Radang kerongkongan
Komposisi :
Glikosida skekanin, belamkandin, dan iridin.
0 komentar:
Posting Komentar